Selasa, 02 November 2010

Sejarah Lahirnya Koperasi

 Lahirnya Koperasi Dunia
Gerakan koperasi pertama kali di gagas oleh Robert Owen yaitu seorang pemikir utama Sosialisme Utopis, dia adalah seorang pelaku bisnis sukses yang menyumbangkan banyak laba dari bisnisnya demi peningkatan hidup karyawannya. Dia dianggap sebagai "Bapak" gerakan koperasi
Kontribusi utama Owen ke pikiran kaum sosialis adalah pandangan yang dimana perilaku sosial manusia tidaklah tetap atau absolut, dan manusia itu mempunyai kemauan bebas untuk mengorganisir diri mereka ke dalam segala bentuk masyarakat yg mereka inginkan
Gerakan koperasi ini dikembangkan lebih lanjut oleh William King dengan mendirikan toko koperasi di Brighton, Inggris. King menerbitkan publikasi bulanan yang bernama The Cooperator, yang berisi berbagai gagasan dan saran-saran praktis tentang mengelola toko dengan menggunakan prinsip koperasi
Koperasi juga berkembang di Negara German yang di dirikan oleh Charles Foirer, Raffeinsen, dan Schulze Delitch dengan prinsip yang sama seperti koperasi di Inggris.
Sampai akhirnya koperasi juga berkembang di Negara Perancis yang di dirikan oleh Louis Blanc mendirikan koperasi produksi yang mengutamakan kualitas barang. Di Denmark Pastor Christiansone mendirikan koperasi pertanian.

Sejarah Perkembangan Koperasi di Indonesia
Pada Tahun 1896 seorang pamong praja Patih R Aria Wiria Atmaja di Purwokerto mendirikan sebuah Bank dengan maksdu mendirikan koperasi kredit model seperti di Jerman untuk para pegawai negri guna membantu para pegawai tersebut dari jeratan Lintah Darat yang memberikan pinjaman uang dengan bunga yang sangat tinggi,
Patih R Aria Wiria Atmaja di bantu dengan asisten Residen Belanda (Pamong Praja Belanda) yang menganjurkan Bank Pertolongan Tabungan menjadi Bank Pertolongan, Tabungan, dan Pertanian, jadi orang-orang yang dapat bantuan di bank tersebut bukan hanya para pegawai negri saja namun para petani yang juga banyak mendapat tekanan dari para pengijon.
Tetapi Pemerintah Belanda pada waktu itu berpendirian lain. Bank Pertolongan, Tabungan dan Pertanian dan Lumbung Desa tidak dijadikan Koperasi tetapi Pemerintah Belanda membentuk lumbung-lumbung desa baru, bank –bank Desa , rumah gadai dan Centrale Kas yang kemudian menjadi Bank Rakyak Indonesia (BRI). Semua itu adalah badan usaha Pemerntah dan dipimpin oleh orang-orang Pemerintah
Zaman Belanda koperasi tidak dapat terlaksana, karena :
Belum ada instansi pemerintah ataupun badan non pemerintah yang memberikan penerangan dan penyuluhan tentang koperasi.
Belum ada Undang-Undang yang mengatur kehidupan koperasi
Pemerintah jajahan sendiri masih ragu-ragu menganjurkan koperasi karena pertimbangan politik, khawatir koperasi itu akan digunakan oleh kaum politik untuk tujuan yang membahayakan pemerintah jajahan.
Koperasi menjamur kembali, tetapi pada tahun 1933 keluar UU yang mirip UU no. 431 sehingga mematikan usaha koperasi untuk yang kedua kalinya. Pada tahun 1942 Jepang menduduki Indonesia. Jepang lalu mendirikan koperasi kumiyai.Awalnya koperasi ini berjalan mulus.Namun fungsinya berubah drastis dan menjadi alat jepang untuk mengeruk keuntungan, dan menyengsarakan rakyat.
Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Hari ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia.

Daftar Pustaka :
Wikipedia.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar